Selama ini, kita semua selalu terdoktrin kalau penyakit kusta adalah penyakit yang begitu menyeramkan.
Penyakit kutukan sejak zaman sebelum masehi dan penyakit yang harus benar-benar dihindari agar tidak menular
kepada diri kita maupun keluarga terdekat kita.
Contohnya semisal
tahu Si Abang A itu terkena penyakit kusta ya nggak usah dekat-dekat. Hindari sejauh-jauhnya, Nggak usah cari
penyakit dan ambil sisi amannya saja.
Kusta Penyakit
Tropis yang Terabaikan
Hingga dua tahun
yang lalu, cara pandangku terhadap penyakit kusta ini berubah. Waktu itu aku
sedang berkunjung ke rumah Pakde di Gorontalo. Sesaat air mataku menetes tanpa terasa mengalir
begitu saja waktu melihat keadaan jari tangan Pakde yang terluka akibat kena potong
parang.
Awalnya aku
mengira karena kebiasaan Pakde yang suka menebas pepohonan di kebun. Tapi
tidak, ternyata syaraf jari-jari tangan Pakde sudah mulai mati rasa. Beliau tidak
lagi bisa merasakan sakit dll.
Ya, akhirnya
diketahui kalau Pakde menderita penyakit Kusta. Rasanya dunia runtuh sesaat
waktu mendengarkan ceritanya. Tapi aku harus kuat dan menguatkan Pakde berserta
anak-anaknya kalau semua akan baik-baik saja. Everything will be okey
“Pengobatan dokter sudah semakin canggih, obat-obatan gratis dari pemerintah bagi penderita kusta. Tak ada yang harus dikhawatirkan. Insyallah Uwak akan sembuh. Yang paling penting melakukan pengobatan secara tertib dan teratur mengkonsumsi obatnya.”
Penyakit kusta
menular apabila penderita penyakit kusta tidak mau diobati secara teratur.
Penularannya dengan cara Kontak yang lama melalui pernafasan.
Tapi, jangan takut. Tidak semua orang dengan mudah terserah penyakit kusta. Hanya Sebagian kecil orang akan dengan mudah tertular penyakit kusta karena daya tahan tubuhnya yang rendah akan kuman kusta.
Pada beberapa kasus yang anggota keluarganya
terkena penyakit kusta dan enggan melakukan pengobatan, maka sudah seharusnya
seluruh anggota keluarga tersebut melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
Peluncuran
Proyek SUKA ( Suara Untuk Indonesia Bebas Kusta)
Rabu 14 April
2021. Beruntung sekali rasanya aku bersama teman-teman blogger dan rekan-rekan
media berkesempatan untuk mengikuti peluncuran proyek SUKA (Suara Untuk
Indonesia Bebas Kusta). Jujur aku sangat antusias sekali. Disitu aku jadi tahu bagaimana
gambaran penyakit kausta yang dialami oleh Pakdeku.
Beruntung
meskipun sudah hampir terlambat penanganannya setidaknya masih bisa
terselamatkan dan belum menularkan penyakitnya pada anggota keluarga lainnya.
Karena pada kasus tertentu penderita penyakit kusta keadaan bisa saja menjadi lebih
parah.
Di peluncuran
proyek SUKA ini, aku jadi tahu bagaimana seharusnya mendukung orang yang pernah
mengalami kusta (OYPKM). Jangan sampai kita salah dengan mengucilkan serta memperlakukannya
dengan tidak adil ya.
Melihat
Potret Kusta di Indonesia
Tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada, pada hari Senin, 19 April 2020 aku kembali menyaksikan live talkshow di Youtube “ Channel Berita KBR ” yang sangat bermanfaat untukku.
Insight baru tentu
saja, Talkshow Ruang Public dengan tema “Melihat Potret Kusta di Indonesia” yang
diadakan oleh KBR (kantor Berita Radio) dengan menghadirkan narasumber dr Udeng
Daman(Technical Advisor Program Pengendalian Kusta NLR Indonesia) serta Monika
Sinta (Team Leader CSR PT. United Tractor)
Talkshow ini
benar-benar membuat cara pandangku terhadap penyakit kusta ini jadi berubah drastis
dari beberapa tahun sebelumnya. Yang awalnya aku begitu antipati dan benar-benar
menghindari karena merasa kusta ini merupakan penyakit kutukan perlahan-lahan
memudar.
Dan sebagai seorang
blogger, aku akan berusaha kuat agar bisa mengedukasi keluarga dekat maupun masyarakat
sekitar tentang penyakit kusta ini. Setidaknya aku ingin memberikan informasi
yang tepat. Seperti yang telah dilakukan oleh NLR Indonesia dan Radio KBR
adalah Langkah kongkrit untuk memberi edukasi kepada masyarakat memberantas penyakit
kusta.
Fakta Penyakit
Kusta di Indonesia.
Pada saat ini negara
Indonesia menempati peringkat ke tiga total kasus penyakit kusta terbanyak di
dunia. Dengan peringkat sebelumnya
dibawah negara India dan negara Brazil. Disini kita tahu bahwa penyakit kusta
memang membutuhkan pengananan serta perhatian yang lebih baik dari masyarakat
sendiri maupun dari pemerintah.
Penyakit kusta merupakan
penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Kusta (Mycobacterium leprae). Sebenarnya
pencegahan awal penyakit kusta sudah dilakukan sejak kita bayi. Dengan vaksin
BCG kemungkinan terkena penyakit kusta dapat kita cegah.
Gejala Awal Penyakit
Kusta
Penyakit kusta
menyerang kulit, saraf tepi dan jaringan tubuh lain kecuali otak. Apabila menemukan
bercak putih mati rasa seperti panu, secepatnya segera periksa ke puskesmas
ataupun dokter terdekat.
Penyakit kusta
dapat disembuhkan tanpa cacat apabila
penderita berobat secara dini dan teratur. Yang harus kita ingat bahwa penyakit
kusta bukanlah penyakit keturunan maupun penyakit yang diakibatkan oleh
guna-guna. Jadi berhenti mengobatinya dengan pengobatan yang tidak ada sangkut
pautnya dengan Tindakan medis.
Kesimpulan
Suatu penyakit
apapun itu apabila sudah takdirnya jatuh menimpa kita tentu tidak bisa kita
hindari. Bagaimanapun caranya kita berlari menghindarinya. Yang bisa kita
lakukan adalah menerimanya dengan hati yang legowo dan pasrah.
Selanjutnya berobat
ke dokter adalah hal yang wajib. Mengikuti setiap steps pengobatan ataupun
terapi yang dokter sarankan adalah hal mutlak yang harus kita lakukan.
Untuk lebih
jelasnya tentang berbagai info dari isu yang menarik lainnya kita bisa mengunjungi Kanal
YouTube Berita KBR. Ataupun mengikuti akun social media KBR di Instagram @kbr.id
, twitter @beritaKBR, Fanspage kantor berita Radio-KBR serta podcast KBR Prime.
Tidak ada komentar
Hai, silahkan tinggalkan komen, pesan dan kesannya. Tapi maaf untuk menghindari spam dimoderasi dulu sebelum dipublikasi ya.