www.kostjakarta.com |
Sebulan mau ikut di Jakarta? Mau
tinggal dimana? Tanya suami seolah tak percaya. Well nggak salah juga sih,
karena ibukota seolah selalu memberi label mahal untuk hunian. Untuk penginapan
biasa saja minimal Rp 170.000 per malam. Ini sebulan? Berapa banyak uang yang
terbuang sia-sia untuk tempat tinggal yang sebenarnya tidak perlu dikeluarkan
kalau saya tidak ikut ke Jakarta.
Tapi kapan lagi saya mendapatkan
kesempatan pengalaman baru tinggal di Jakarta. Menikmati setiap inci jalanan
untuk di dokumentasikan serta tentu saja untuk cerita anak cucu kelak bahwa
gini-gini pernah lho tinggal di Jakarta. Hahaha.
Sebenarnya saya tidak menyalahkan
suami yang agak mengkhawatirkan keuangan sih, kala itu sebagai pengantin baru
keuangan aslinya belum stabil. Gaji suami masih bisa dibilang sangat pas-pasan.
Selama suami ikut pelatihanpun hanya dapat mess barengan dengan teman satu
kantor. Sementara kalau mau tinggal diluar ya bayar sendiri.
Tapi tekad saya sudah bulat. Saya
ada kog tabungan sedikit sisa uang angpau waktu nikahan dulu. Cukuplah buat
beli tiket pesawat pp, biaya makan dan tempat tinggal. Maklum saat itu masih
muda, nggak suka berfikir panjang, dan aslinya saya malas LDR. Masa suami
enak-enakan di Jakarta saya nangis Bombay menahan rindu. Tidak, rindu itu berat
.. cukup buat Dilan saja.
Kosan Jakarta Strategis, Murah Dan Nyaman
Seminggu menjelang hari H suami
terlihat agak uring-uringan. Usut punya usut ternyata belum menemukan tempat
tinggal yang nyaman untuk ditinggali. Ada yang
murah tapi jauh, fasilitas harus menyiapkan segalanya sendiri. Sementara
kami hanya tinggal beberapa minggu paling lama satu bulanan. Kalau ada fasilitasnya seperti Kasur, lemari
dll harganya mencapai 3-4 juta perbulan. Hu-hu-hu berat kakak, kalau bisa
maunya cari harga dibawah itu. Sebulan di Jakarta kan saya tetap butuh makan,
jalan meet up sama teman juga, nongki-nongki cantik, kan semua itu tidak free.
Sampai saya cari-cari di google
sendiri, mata saya berbinar-binar saat menemukan kosan Jakarta yang super duper
terjangkau di dompet saya. Letaknyapun sangat strategis, jalan ke dalam sedikit
sih tapi masih terjangkau. Hitung-hitung saja buat Latihan jalan 10.000 langkah
perhari.
Pas nih, letaknya di kebun kacang
3. Kebetulan saat itu saya memang sangat ingin membuka usaha fashion, jadi bisa
nih sekalian cari-cari tempat yang tepat buat belanja. Lagipula tempat
pelatihan suami terletak di Thamrin City, tinggal jalan kaki ataupun naik bajaj
atau ojek online. Yes masalah hunian teratasi, tapi bagaimana dengan keadaan
kosan?
Dengan harga kosan sebulan Rp
1800.000 dan tambah Rp 200.000 untuk berdua kami mendapatkan kamar yang agak
sempit sebenarnya bila untuk ukuran 3,5 x 3 M. Tapi untuk ukuran ibukota sudah
cukup lah ya, toh seharian hampir selalu keluar. Kami ada di dalam kamar kalau
pas malam hari ataupun ada dua hari berturut-turut hujan deras. Bete nggak lah,
ada tv dan wifi yang tersedia free disini, kamar mandipun ada di dalam.
Karena letaknya di Kebun kacang 3
kanan kiri disini memang rata-rata pedagang baju grosir. Bahkan beberapa kamar
disini memang disewakan harian untuk pembeli yang datang dari luar kota. Soal
kemanan tenang, disini ada cctv 24 jam. Mau memasak juga tersedia dapur umum,
tapi kalaupun jajan juga nggak mahal-mahal amat kog, seporsi nasi uduk dan
telur bacem masih dapat harga sepuluh ribu rupiah cukup buat sarapan pagi
berdua.
Tidak ada komentar
Hai, silahkan tinggalkan komen, pesan dan kesannya. Tapi maaf untuk menghindari spam dimoderasi dulu sebelum dipublikasi ya.