Foto pribadi |
Menantu Vs Mertua, Damai Sajalah.
Hallo para menantu kesayangan
mertua, apa sih tips nya hubungan kalian bisa lengket banget dengan mertua kaya
perangko gitu? Saking disayangnya malahan anaknya sendiri yang jadi nomer dua,
apa-apa diberikan pada menantunya, padahal dulu kalian kaya kucing dan tikus
kan? Kog bisa berubah drastis begitu. Hihihi pada kepo pastikan?
Jadi ya, untuk menjadi seorang
menantu kesayangan itu tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan lho. Butuh
proses yang panjang. Apalagi kalau misal mertua sudah punya calon buat anaknya
trus ujug-ujug kita datang dan menjadi menantu yang tak dianggap. Yakin deh
hari-hari tidak akan semudah apabila kalian adalah sosok pilihan mertua. Terlebih
kalau tinggal satu atap pasti deh intrik tak bisa dihindarkan begitu saja.
But don’t worry, apapun itu. Kalau
kita bisa memuliakan orang tua kita seperti yang ditulis oleh Mom Blogger kita
pasti juga bisa memuliakan mertua kita bukan? terlebih pada dasarnya mertua
adalah sosok yang memang wajar kita muliakan. Kalau surga seorang istri ada di
tangan suami, bukanlah wajar kita memuliakan surganya suami? Agar jalan kita menjadi
lurus dan rumah penuh dengan kedamaian.
Ucapan Adalah Doa. Ucapkan Mertuaku Sayang Mertuaku Terbaik
Dulu sebelum menikah sering
banget dapat curhat teman-teman yang mertuanya jahat, mertuanya cerewet,
mertuanya selalu ikut campur urusan domestic. Segitunya branding seorang mertua,
terlebih mertua perempuan nggak ada baik-baiknya dimata menantu? Dan apesnya
lagi sayapun mendapatkan mertua yang sama dengan gambaran diatas. Ops, saya lupa
kalau ucapan itu adalah doa. Saya buru-buru istigfar, maybe mertua belum
mengenal kita saja yang memang bukan siapa-siapanya sebelum ini, bertemupun pas
waktu menikah saja. Jadi sangat wajar kalau banyak kontranya dibandingkan pro
nya.
Kalau diteruskan batu bertemu
batu otomatis akan menjadi pecah. Saya ngeri membayangkan terjadi perceraian
gara-gara hanya konflik dengan mertua. Sangat remeh sekali rasanya. Ataupun kalau
tidak sampai terjadi perceraian akan terjadi masa dimana kita mengultimatum
suami kita dengan ancaman “Kamu mau pilih ibu kamu atau pilih aku?” Nggak lucu kalau suami memilih kita pun dia
akan menjadi anak yang durhaka, pun kalau suami memilih ibunya kita pasti
terluka. So daripada menghadapi kejadian yang bakal jadi dilemma itu apa tidak
lebih baik kalau kita sedikit calm down, mencari solusi agar ada kedamaian di
dalam rumah kita?
Jadi Menantu Kesayangan Mertua Why Not?
Siapapun kita pasti sangat
menginginkan menjadi menantu kesayangan mertua bukan? Pastilah, menjadi sosok
menantu kesayangan itu benefitnya luar biasa lho. Investasi kebahagiaan rumah
tangga seumur hidup. Rumah tangga kan nggak ada jaminan jalan halus dan lurus
terus kan? Nah kalau kita bisa menjadi menantu kesayangan mertua enak banget
bisa curhat semua-muanya pada mertua masalah anaknya mereka. Pengalaman saya
kemarin sih gitu, masalah bisa cepat dengan mudah teratasi daripada kita curhat
dengan orang tua kita sendiri. Lagian misal masalah kita sama suami ya memang tepat kalau kita
curhatnya sama mertua biar penyelesaiannya nggak ada pilih kasih.
Tips Menjadi Menantu Kesayangan Mertua.
1. Jangan membantah, just say yes and yes.
Ingat nggak kalau diajarkan untuk
tidak mengucapkan kalimat ah kepada orang tua? Nah kalau ingat itu mulai
sekarang coba dituruti deh. Biarpun sulit, anggap saja ini salah satu perintah
Allah biar tidak terasa berat di hati.
Jadi tips pertama saya adalah
saya tidak pernah membantah kalimat mertua. Paling saya akan menjawab iya, iya
dan iya. Kalau sampai tidak dilakukan tinggal jawab” Oh iya lupa, iya buk.” Kalau
mau protes denga napa yang disampaikan oleh mertua tinggal ngomong sama suami.
Minta tolong suami ngomong baik-baik sama
orang tuanya. It,s work. Hahaha tanpa sadar saya pernah dengar mertua saya
ngomong sama teman-temannya kalau saya adalah sosok menantu yang penurut. Padahal
ya nggak juga. Intinya jangan tunjukan perlawanan di depannya saja.
2. Manjakan lidah dan perutnya mertua.
Dimana-mana disaat perut lapar memang mudah bikin emosi. Ada baiknya kita jadi menantu yang pintar beradaptasi. Kalau tidak pintar memasak cobalah untuk belajar menu-menu simple kesukaan mertua. Sudah pasti itu menu kesukaan suami juga kan? Bisa beli bumbu jadi di toko bumbu yang terpercaya, bisa googling, bertanya kepada
suami ataupun membantu mertua saat memasak di
dapur. Atau kalau tidak sempat memasak seperti saya bisa kita beli sayur
matang, yang penting di rumah sudah tersedia nasi putihnya. Simple banget kan.
Atau kita bisa membelikan sarapan
pagi, kue-kue basah ataupun bubur ayam. Tak perlu merepotkan diri di dapur
pagi-pagi. Yang penting sudah tersedia teh hangat dan kitapun bisa bercengkrama
dengan keluarga di depan televisi menikmati sajian berita pagi ataupun kajian
tausiah pagi.
3. Nggak
Perlu berlebihan Jaga Image
Tinggal Bersama mertua otomatis
kita akan menemukan perbedaan yang sangat mencolok dengan hidup kita. Contohnya
mama mertua orangnya luar biasa rapi, sementara saya suka masa bodoh. Awalnya saya
lumayan tertatih mengikuti ritme pekerjaan di rumah. Tapi lama-lama saya
berfikir kalau pernikahan ini akan berlangsung sangat lama, bertahun-tahun
bahkan selamanya. Jadi daripada saya menderita mengikuti ritme kerja mertua
lebih baik saya menjadi diri saya sendiri.
Saya memang pemalas, habis makan
belum tentu langsung saya cuci piringnya, saya jarang nyapu dan mengepel, saya
jarang setrika bahkan baju kerja suami saja saya laundrykan. Awalnya mertua
nyap-nyap dengan terus mengkritik saya, label menantu pemalas mungkin tersemat di
jidat saya karena berbeda banget dengan menantu satunya. Tapi ini hidup kita,
jangan sampai tertekan hanya karena hal kecil yang sebenarnya bisa ditangguhkan
sejenak.
Seiring waktu mertua saya tetap baik kog sama saya. Saya juga sering mertua saya memuji di depan temannya, menantuku yang satu ini orangnya pemalas, tapi pintar jualan. Jadi nilai minus kita tidak akan menjadi masalah besar kalau kita mampu menunjukan nilai lain yang lebih positif.
4. Berikan mertua hak atas gaji anaknya.
Yang pertama yang saya lakukan
setiap tanggal 28 adalah mengirim Sebagian gaji suami saya kepada ibu saya dan
juga mertua saya (cash) betapapun kayanya mertua, tapi beliau tetap akan Bahagia
kalau mendapatkan uang gaji dari hasil jerih payah anaknya. Biarpun tak banyak
asal jangan sedikit (eh maksudnya gimana :p )
Jadi dulu saya yang mengambil
alih pekerjaan suami untuk memberikan Sebagian uang gajinya kepada orang tuanya.
Tapi makin kesini saya merasa ada yang
salah nih, kog merasa mensabotase hak suami. Siapa tahu mertua ada keinginan
apa yang pengen dibeli, kalau ngomong sama menantunya kan mungkin sungkan. Saya
juga tak pernah melarang berapapun uang bulanan yang suami berikan sama orang
tuanya, pesan saya hanya agar adil saja dengan yang diberikan kepada orang tua
saya.
Dan ini ternyata bisa membuat hubungan
mertua dan menantu menjadi selangkah lebih dekat. Percayalah investasi yang
begini tidak akan membuat kita menjadi rugi.
Demikian tips singkat dari saya
agar bisa menjadi seorang menantu kesayangan mertua. Masih banyak sih
sebenarnya, nanti kapan-kapan kita sambung lagi ya
Jadi mantu idaman ?
BalasHapusPasti itu gak mudah memang, tapi kalau aku sih anggap itu suatu ibadah. Karena mertua adalah orang tua kita juga, dan meski kami nggak tinggal satu atap tetap menjalin silahturahmi.
Kadang bertelepon sekedar bertanya kabar, atau kalau Idul Fitri tiba biasanya pulang kampung.
masyaAllah..bener bgt kalau bisa jadi menantu kesayangan mertua memang bahagia bet. Namun, kita bisa semaksimal mungkin ya berusaha..soalnya di lapangan banyak faktor X X X kuadratnyaa
BalasHapusSebenarnya menjadi menantu yang baik itu pahalanya besar lho namun hanya saja pribadi ini masih belum bisa mengaplikasikan dengan benar, hehehe
BalasHapusEiya kak, bener. Aku pun sama mertua berusaha say yes. Apalagi aku jadi anak bontot. Meski kadang capek disuruh-suruh, eh alhamdulillah malah kompak jadinya. Yang penting emang kita juga harus perlakukan mertua sama kaya orangtua kita juga ya, kak
BalasHapusbener nih, saya kalo dinasehatin sama mertua ngucap yes yes aja, meski terkadang sebenarnya gak gitu konsepnya. tapi daripada berantem kan yak, haha. jadi ngalah aja. makasih sharingnya mba.
BalasHapusWahh harus siap ya kalau udah menjadi pasangan, harus bisa jadi menantu kesayangan mertua... Noted kak semoga, semoga
BalasHapusBener banget ya sis jadi menantu kesayangan Why not. Tinggal bagaimana perilaku kita di depan mertua dan juga memberikan haknya itu penting banget soalnya terkadang tanpa disadari kita suka pilih kasih antara orang tua sendiri dan mertua padahal semuanya harus sama rata
BalasHapusTipsnya oke kak, mertuaku jauh nih, jadi sesekali pulang. Itupun pasti terasa gesekan mengenai kebiasaan yang berbeda. Kadang cukup dengan diam menanggapinya.
BalasHapusSifat para menantu kebanyakan jaga image, akhirnya hubungan mertua dan menantu kurang cair. Betul juga artikelnya. Terima kasih sudah diingatkan
BalasHapusAlhamdulillah mertuaku yang perempuan Rahimahullah luar biasa baik mba..
BalasHapusBeliau selalu baik sama siapa saja. Sayang, gak lama bisa berinteraksi dengan beliau karena beliau kemudian pergi selamanya mba..
Tempat mengadu dan curhat hanyalah kakak ipar.
Wah perlu bikin ini juga nih dari sudut laki laki ehehe
BalasHapusAlhamdulillah mertuaku juga sayang banget sama aku. Udah pedekate dr jaman pacaran hihihi. Bahkan tempo hari waktu aku ultah, mertua telpon ngucapin
BalasHapusGa mudah ya kak jadi menantu idaman heheh, harus belajar banyak ini so ntar lagi jadi mantu orang
BalasHapusYang point 4 itu, maksudnya biar anaknya saja yang ngasihkan ke bumer kah? Soalnya suami selalu meminta saya yang kasihkan ke beliau. Saya yang ngejatah juga berapa berapanya.
BalasHapus