How To Be Food Blogger
food blogger, Aamiin. |
Kamu hobby makan? Nggak takut gemuk? Kalau jawabanmu adalah iya, maka selamat. Satu Langkah untuk berhasil menjadi seorang food blogger sudah di depan mata. Kenapa kubilang begitu karena tidak mungkin kamu mau menjadi seorang food blogger tapi kamu takut makan, takut berat badanmu bertambah hanya dengan mencium aroma sate misalnya. Eh itu mah aku ding, saking mudahnya bertambah berat badan, aku jadi curiga gara-gara setiap sore melewati restoran penjual sate domba yang memang sangat harum baunya Ketika membakar. Iya lewat dan mencium aroma sate saja berat badan bertambah apalagi kalau menghabiskan 10-20 tusuk sate sekali makan.
Menjadi seorang food blogger itu sebenarnya sangat gampang. Kamu hanya perlu pergi ke suatu restaurant. Ambil foto restaurant tersebut, foto buku menu makan, foto makanannya Ketika terhidangkan, lalu ambil foto Ketika kamu sedang makan. Dan terakhir kamu pulang lalu menuliskan reviewnya dalam sosmed dan website pribadimu. Trada, tugas seorang food blogger selesai.
Padahal ya tidak semudah itu, terlebih lagi kalau kamu seorang newbie yang baru saja mencoba terjun di dalamnya. Coba cek the art of restaurant review yang ditulis oleh blogger Buku yang kece ini. Atau coba cari beberapa referensi buku yang lain bagaimana menjadi seorang food blogger yang baik. Pastikan juga yang kamu tulis tidak membuat orang lain terbalik piringnya atau jatuh rezekinya hanya karena kamu salah menuliskan review. hihihihi
Jujur Yes Or No
Dalam menuliskan
sebuah review makanan memang kita tidak perlu terlalu berlebihan Ketika
menuliskannya. Menyanjung-nyanjung setinggi gunung namun kenyataannya jauh
panggang dari api. Nggak baik juga buat perkembangan karir blog kulinermu juga
kan.
Tuliskan saja yang menurutmu oke. Balikan lagi pada dirimu sendiri bakalan balik makan lagi kesana nggak nih kalau dikira-kira nggak bakalan mau balik kesana lagi ya ditulis sederhana saja. Nggak perlu muluk-muluk yang penting tidak menjatuhkan ya.
Kenapa memilih jadi food blogger
Menjadi seorang food blogger ataupun blog yang memiliki niche kuliner sebenarnya adalah pilihan yang sangat tepat. Kenapa? Karena hampir 99,99% semua manusia di bumi ini mencintai kuliner. Tentu saja, hanya 1% yang tidak mencintai kuliner itupun juga pasti masih makan. Jadi meskipun dia tidak pergi berkuliner di luar rumah tetap membutuhkan referensi makanan untuk dimasak di dalam rumah. Jadi bisa dibilang kalau niche kuliner merupakan niche yang tak akan pernah hilang ditelan masa.
Apalagi bicara masa depan blog dengan niche kuliner ini bakalan banyak sekali benefitnya lho. Nggak usah yang jauh-jauh. Bicara di daerah kamu saja, berapa banyak kuliner yang mau di promokan di blog kamu? Terlebih bila bisa tembus di halaman pertama, pasti tawaran kuliner gratis akan berdatangan tiap hari. Sudah siap makan tiap hari ? hehehehe
Alat Perang Seorang Food blogger?
Kamera
Menjadi seorang food blogger otomatis Kamera menjadi senjata utama. Nggak mungkin kita terus-menerus mengambil foto dari freepict atau pinteres kan? Terserah mau kamera super canggih ataupun kamera hape. Nggak perlu menunggu memiliki kamera yang super keren. Cukup gunakan apa yang kamu miliki sekarang lalu segera terjun untuk mendapatkan foto-foto kuliner yang terbaik.
Aplikasi editing foto
Kamera kurang
canggih, pencahayaan tidak terang memang menjadi hal yang menyedihkan bagi
newbie (contohnya aku, asli rasanya mau nangis) tapi nggak usah buru-buru
nangis, sayang air matanya kan? Mending disimpan siapa tahu kelak air matanya
jadi Mutiara ya kan? Hehehehe ya kali putri duyung wkwk.
Jadi kalau hasil fotomu kurang oke, jangan buru-buru terbawa emosi ya teman. Ada kog aplikasi ciamik yang bakalan bisa menolongmu. Hihihi akhir-akhir ini aku menggunakan aplikasi Adobe Photoshop Lightoom buat mengedit foto. Hasilnya super duper keren lho. Nggak percaya install deh, lalu coba edit-edit fotomu yang kurang oke hasilnya. Ada juga yang lebih simple yaitu snapseed hihihi super simple mah memperbaiki foto dengan dua aplikasi android ini.
Laptop Atau Handphone Android yang terhubung internet
Nggak ada laptop bukan alasan nggak bisa menulis di blog ya teman-teman. Aku satu tahunan lebih ngeblog hanya via handphone lho. Dan Alhamdulilllah bisa nih update blog minimal satu minggu sekali. Oh ya untuk mempermudah menulis kalau penyakit malas melanda bisa nih install aplikasi Speech To Text. Asal koneksi internet sedang bagus aman saja sih cuap-cuap di handphone tahu-tahu jadi deh tulisannya.
Cek Budget Keuangan
Saat kamu memilih menjadi seorang food blogger sudah pasti yang menjadi pertimbangan pertama kali adalah keuangan. Mau nggak mau nih di awal terjun kamu bakalan keluar kocek yang lebih dalam demi sebuah konten. Tentu saja semua makanan yang diriview adalah hasil beli sendiri. Sad but true. Tapi don’t worry, seiring dengan jam terbang, makin banyak orang mengenal blog kamu maka besar kemungkinan kamu akan di endorse, dapat privilege untuk opening suatu resto, kuliner dll. Membuka jalan rezeki blogger kadang tak selalu mudah kawan.
Buat konten
Pada awal-awal membuat konten di blog pastikan kalau kamu menulis sesering mungkin. Bisa satu hari satu kali ataupun satu minggu dua kali. Lakukan secara terus-menerus dan konsisten. Sebelum membuat konten, pastikan untuk riset keyword terlebih dahulu. Meskipun sebagai food blogger lebih mudah daripada lifestyle blogger yang harus riset keyword untuk menemukan kata kunci populer. Kamu bisa melihat kanan kirimu restorant apa yang sedang happening, yang baru buka dll. Sedangkan untuk menulis konten sebagai blogger niche lain kamu harus melakukan risetkeyword menggunakan berbagai platform, dari Ubersuggest, Google Trends, sampai Ahrefs.
Share di media sosial
Blog kamu adem
ayem aja ya? Habis posting trus nggak ada yang intip, nggak ada yang baca
apalagi komen? Hihihihi mungkin kamu perlu sedikit cara agar blog kamu ada yang
baca. Cara yang paling mudah yaitu membagikan link url blog di media sosial. Bisa
lewat Facebook, Instagram, juga Twitter.
Bener kaak, aku lagi belajar jadi food blogger dan mulainya dari jajanan murah meriah yang aku beli. Atau pas ditraktir makan di tempat enak. Itu aku catet dan aku jadiin konten juga. Harapannya siapa tau nanti bisa dapet endorsean #eh
BalasHapusduh aku jg mau nih jadi food bloger gini mbak hih, tapi pengennya nulis resep sih dulu..eh sekarang2 jadi nentuin niche ke parenting. terima kasih sharingnya ya kak
BalasHapusLumayan juga persiapn buat jadi food blooger ya kk, btw sekalian dengan video mgkin lbh keren
BalasHapusBtw Mba , Sate domba sama kah rasanya sama sate kambing? trus ada bau prengus nya ga? blm pernah makan seumur2 hehehe...btw aku pernah lihat food blogger review makanan di resto itu yang namanya makanan dari panas mengepul sampe dingin membeku saking lamanya si empunya potret dan upload poto makanan via hp hihi...
BalasHapusdulu awalan ngeblog saya ingin bahas kuliner, tapi lama-lama agak bengkak juga pengeluaran. hehehe
BalasHapusakhirnya ganti lifestyle aja
Pengen jadi food blogger yg kemana2 makan dibayarin. He he.. dan kayaknya gak akan kehabisan tulisan karena Indonesia kaya resep Nusantara
BalasHapusKayaknya aku belum siap jadi food blogger. Heheh. bawaannya enak semua makanan, apalagi pas laper. Bingung kan mau review
BalasHapusjadi food blogger itu seru ya, jadi bisa sering makan keluar untuk cari konten hehe. tapi kalau saya masih jarang nih bikin konten makanan. padahal seruu hihi. makasih mba tipsnya.
BalasHapusKalau aku yang ditanya,pasti aku bakal jawab gini " Suka makan dan gak takut gemuk". Yang pastinya selain bikin kenyang pundi pundi uang juga mengalir ke rekening ya kan, apalagi kalau konten yang kita kerjakan bikin client suka dan pengen bekerjasama lagi di next berikutnya.
BalasHapusjadi food blogger itu memang susah-susah gampang ya soalnya kadang suka lupa kalau makanan tersebut belum difoto begitu datang sudah dimakan deh begitu nya sudah habis
BalasHapusYang penting jujur ya kak. Honest review gitu lah.. biar orang lain juga percaya sama tulisan kita soal rasa makanan.
BalasHapusAku pernah memiliki niatan buat jadi food blogger, tapi gak pernah bisa bikin foto yang bagus. Jadinya batal wkwkkw
BalasHapusKalau taunya cuma enak dan enak bangedd itu cocok ga ya kak, jadi food blogger wkwkwk, tapi emang sih sisihkan budget ya perlu untuk cicip2 makanan2 , bisa jadi gendut gak ya, kalau jadi food blogger?
BalasHapusSaya bingung di budget sih, hihihi. Apalagi kalau tempatnya instagramable, pasti harganya pun juga harus disiapkan.
BalasHapusselain budget kayaknya kudu siap timbangan naik ke kanan ya.. ahaha.. *ngomong ama diri sendiri ini sih
BalasHapusItu photoshop diinstall ada yang buat hape ta? Kirain cuma buat laptop. Penasaran jadinya. Aku baru belajar canva ini.
BalasHapusSalah satu pilihan blogger yang banyak ditekuni adalah foodblogger ini ya kak.. tapi menuju pro foodblogger ga mudah.. banyak tools pendukung yg diperlukan.. tapi setuju.. ketika menyukai makanan dan ga khawatir menjadi gemuk... udah cocok jadi food blogger
BalasHapus