Hai Dear, hari ini sudah memasuki tahun ke berapa pernikahan? Satu tahun, lima, sepuluh atau bahkan dua puluh tahun? Bagaimana hubungan dengan suami? Masih mesra? Makin mesra atau malah hambar dan mulai menghilang?
Kalau bilangnya mas Agung sih ternyata ada lho perbedaan antara suka, cinta dan sayang itu. Meski beda-beda tipis sih menurutku. Kalau cinta itu sudah pasti sayang, tapi kalau sayang belum tentu cinta. Eh tapi kalau suka?
Kalau bilangnya mas Agung sih ternyata ada lho perbedaan antara suka, cinta dan sayang itu. Meski beda-beda tipis sih menurutku. Kalau cinta itu sudah pasti sayang, tapi kalau sayang belum tentu cinta. Eh tapi kalau suka?
Nggak bisa dipungkiri sih ya, dengan berlalunya waktu kita saling sibuk dengan urusan pekerjaan, anak-anak, rutinitas kita sebagai ibu rumah tangga yang dipaksa serba perfect dll.
Dulu yang awalnya saling cinta, menghujani dengan berbagai rayuan kata-kata indah kini mulai makin singkat. Mulai dari pesan wa yang hanya dijawab ya atau tidak sampai mulai jarang lagi saling memberikan hadiah bahkan mulai nyaman ngumpul dengan genk masing-masing tanpa perlu mengajak pasangan?
Hati-hati, itu tandanya pasangan kita sudah mulai bosan. Kita sebagai istri harus paham sedikit saja perubahan sikap suami pada kita. Jangan dibiarkan berlarut.
Caranya gimana sih agar suami makin sayang sama kita? Intinya sih fokus aja sama diri kita sendiri. nggak usah sibuk cari-cari kesalahan atau mencurigai suami. Karena menurut pengalaman beberapa teman saya justru hal itu yang makin membuat hubungan semakin renggang dan jauh.
Jaga sikap kita sama suami
Jadi pada dasarnya para suami itu sayang banget kog sama kita. Hanya saja, terkadang beban pekerjaan di kantor membuatnya sangat lelah. Dan saat pulang berharap mendapatkan kasih sayang dari istri tercinta. Tapi sayangnya kita yang sudah sangat lelah mengurus rumah ini juga balik nyap-nyap ngomel sama suami. Hahaha ngaku siapa yang suka nyap-nyap sama suami?
Dulu saya sih suka begitu. Sekarang nggak lagi-lagi. Siapa sih yang suka diomelin? Dimarah-marahin? Mending disayang ya kan? Ya sudahlah kalau nggak fatal-fatal amat kesalahan suami biarin aja.
Contohnya nih, kebiasaan suami kalau habis mandi handuk basah digeletakin aja di kasur. Saya pasti langsung teriak, ngomel A-Z. Eh dijemurpun tidak, jadi saya double kerjaan udah teriak, eh jemur sendiri pula. (Nyesek kan?)
Trik saya sekarang, saya ambil handuknya lalu kasihkan ke suami, "Yank, handuknya jemur dong, bau tahu kamar kita kalau ada handuk basah." jangan lupa kasih kiss di pipinya. Udah pasti nurut deh suami. Ya kan kita nggak perlu capek-capek teriak, hati kitapun bahagia.
Percayalah keadaan bila diteruskan begini tidak akan sehat. hubungan akan terus merenggang dan tanpa sadar kita akan membuat hidup kita tidak bahagia. Terjebak dalam rutinitas menyebalkan yang bernama rumah tangga. Big - big no.
Pikirkan saja pahala dari Allah.
Wait, jangan marah dulu ya dear sista. Jangan diprotes dan jangan emosi dulu ya. Jaga sikap yang bagaimana sih? Bukankah kedudukan kita sebenarnya sama? lelaki dan perempuan dalam rumah tangga itu sama dan kita bersama karena saling cinta kan? Trus kenapa gitu kita (istri) harus yang mengalah?
Jadiii..., dalam sebuah kajian yang saya ikuti, tiba -tiba saya tertampar akan suatu kalimat Dzolim istri kepada suami yang terbesar adalah istri yang suaranya lebih keras kepada suami, maka seketika itu amalannya menjadi hangus terbakar.
Sebagaimana yang kita tahu, suami adalah pemimpin keluarga. Beliau adalah orang yang harus kita hormati diatas ibu dan bapak kita. (Al -isra ayat 23) bahkan mengucapkan ah saja kepada orang tua kita tidak boleh apalagi sama suami ya kan? Kan sudah jelas kedudukan suami diatas orang tua kita. Sampai disini sayapun juga terdiam. mau protes gimana ayat nya jelas, logika kita juga dipaksa mengiyakan kan?
Tak ada satu orang pun di dunia ini yang ingin mengalami kemunduran dalam berumah tangga. Tapi bila kita bisa memperbaiki why not? Jadi buang jauh - jauh rasa gengsi untuk segera mengembalikan kehangatan hubungan cinta dalam rumah tangga sebelum segalanya menjadi terlambat.
Hal - hal kecil yang bisa kita lakukan sebagai istri agar cinta suami kembali tumbuh pada kita.
Kejujuran Dan Amanah
Kejujuran dalam hal berumah tangga itu merupakan landasan yang paling penting. Sayangnya terkadang kita menutupi satu ketidakjujuran demi ketidakjujuran yang lain. Percayalah itu adalah bom waktu yang bisa meledak kapan saja.
Ketidak jujuran disini terkadang bukan hal yang besar sebenarnya. Terkadang masalah arisan, masalah hutang piutang atau apapun yang berkenaan dengan financial. Jangan mentang-mentang semua gaji suami kita yang pegang kita berhak semena-mena menghabiskannya. Jaga amanah suami agar kita diberi kepercayaan lebih dan lebih lagi.
Kalau ngomong suami pasti tidak diizinkan? Sst.. Suami memang begitu, karena tanggung jawabnya besar baik di dunia maupun di akhirat. Jadi ringankan bebannya dengan menjadi istri yang jujur dan amanah ya.
Quality Time di Week end bersama
Dimasa yang serba sulit begini bukan alasan bagi kita untuk mengabaikan waktu bersama. Luangkan waktu serta alokasikan sedikit tabungan untuk makan malam berdua, nonton bareng, pergi ke tempat refleksi ataupun liburan bersama.
Nggak harus yang mahal kog yang paling penting sediakan waktu agar pasangan kita bebas curhat, bebas mengkritik bagaimana seharusnya kita seperti yang dia mau. Tapi habis itu jangan baper, terima saja masukan dari suami selama tidak melanggar aturan agama sih fine aja ya.
Kurangnya waktu bersama suami bisa mempengaruhi kualitas hubungan kita. Kesibukan membuat kita jarang bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Terlebih kalau LDR suami di lokasi site 2,5 bulan dan libur cuma 2 minggu. Kalau quality time kita kurang bagus dijamin hubungan suami istri akan semakin membosankan.
Perbaikilah dan mulailah untuk merencanakan kegiatan seru yang dapat dilakukan berdua di akhir pekan. Tentu saja demi memupuk kembali cinta yang hampir padam dibutuhkan usaha yang kuat, yang penting jangan patah semangat ya. Fighting !!
Jaga sikap kita sama suami
Jadi pada dasarnya para suami itu sayang banget kog sama kita. Hanya saja, terkadang beban pekerjaan di kantor membuatnya sangat lelah. Dan saat pulang berharap mendapatkan kasih sayang dari istri tercinta. Tapi sayangnya kita yang sudah sangat lelah mengurus rumah ini juga balik nyap-nyap ngomel sama suami. Hahaha ngaku siapa yang suka nyap-nyap sama suami?
Dulu saya sih suka begitu. Sekarang nggak lagi-lagi. Siapa sih yang suka diomelin? Dimarah-marahin? Mending disayang ya kan? Ya sudahlah kalau nggak fatal-fatal amat kesalahan suami biarin aja.
Contohnya nih, kebiasaan suami kalau habis mandi handuk basah digeletakin aja di kasur. Saya pasti langsung teriak, ngomel A-Z. Eh dijemurpun tidak, jadi saya double kerjaan udah teriak, eh jemur sendiri pula. (Nyesek kan?)
Trik saya sekarang, saya ambil handuknya lalu kasihkan ke suami, "Yank, handuknya jemur dong, bau tahu kamar kita kalau ada handuk basah." jangan lupa kasih kiss di pipinya. Udah pasti nurut deh suami. Ya kan kita nggak perlu capek-capek teriak, hati kitapun bahagia.
Percayalah keadaan bila diteruskan begini tidak akan sehat. hubungan akan terus merenggang dan tanpa sadar kita akan membuat hidup kita tidak bahagia. Terjebak dalam rutinitas menyebalkan yang bernama rumah tangga. Big - big no.
Pikirkan saja pahala dari Allah.
Wait, jangan marah dulu ya dear sista. Jangan diprotes dan jangan emosi dulu ya. Jaga sikap yang bagaimana sih? Bukankah kedudukan kita sebenarnya sama? lelaki dan perempuan dalam rumah tangga itu sama dan kita bersama karena saling cinta kan? Trus kenapa gitu kita (istri) harus yang mengalah?
Jadiii..., dalam sebuah kajian yang saya ikuti, tiba -tiba saya tertampar akan suatu kalimat Dzolim istri kepada suami yang terbesar adalah istri yang suaranya lebih keras kepada suami, maka seketika itu amalannya menjadi hangus terbakar.
Sebagaimana yang kita tahu, suami adalah pemimpin keluarga. Beliau adalah orang yang harus kita hormati diatas ibu dan bapak kita. (Al -isra ayat 23) bahkan mengucapkan ah saja kepada orang tua kita tidak boleh apalagi sama suami ya kan? Kan sudah jelas kedudukan suami diatas orang tua kita. Sampai disini sayapun juga terdiam. mau protes gimana ayat nya jelas, logika kita juga dipaksa mengiyakan kan?
Tak ada satu orang pun di dunia ini yang ingin mengalami kemunduran dalam berumah tangga. Tapi bila kita bisa memperbaiki why not? Jadi buang jauh - jauh rasa gengsi untuk segera mengembalikan kehangatan hubungan cinta dalam rumah tangga sebelum segalanya menjadi terlambat.
Hal - hal kecil yang bisa kita lakukan sebagai istri agar cinta suami kembali tumbuh pada kita.
Kejujuran Dan Amanah
Kejujuran dalam hal berumah tangga itu merupakan landasan yang paling penting. Sayangnya terkadang kita menutupi satu ketidakjujuran demi ketidakjujuran yang lain. Percayalah itu adalah bom waktu yang bisa meledak kapan saja.
Ketidak jujuran disini terkadang bukan hal yang besar sebenarnya. Terkadang masalah arisan, masalah hutang piutang atau apapun yang berkenaan dengan financial. Jangan mentang-mentang semua gaji suami kita yang pegang kita berhak semena-mena menghabiskannya. Jaga amanah suami agar kita diberi kepercayaan lebih dan lebih lagi.
Kalau ngomong suami pasti tidak diizinkan? Sst.. Suami memang begitu, karena tanggung jawabnya besar baik di dunia maupun di akhirat. Jadi ringankan bebannya dengan menjadi istri yang jujur dan amanah ya.
Quality Time di Week end bersama
Dimasa yang serba sulit begini bukan alasan bagi kita untuk mengabaikan waktu bersama. Luangkan waktu serta alokasikan sedikit tabungan untuk makan malam berdua, nonton bareng, pergi ke tempat refleksi ataupun liburan bersama.
Nggak harus yang mahal kog yang paling penting sediakan waktu agar pasangan kita bebas curhat, bebas mengkritik bagaimana seharusnya kita seperti yang dia mau. Tapi habis itu jangan baper, terima saja masukan dari suami selama tidak melanggar aturan agama sih fine aja ya.
Kurangnya waktu bersama suami bisa mempengaruhi kualitas hubungan kita. Kesibukan membuat kita jarang bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Terlebih kalau LDR suami di lokasi site 2,5 bulan dan libur cuma 2 minggu. Kalau quality time kita kurang bagus dijamin hubungan suami istri akan semakin membosankan.
Perbaikilah dan mulailah untuk merencanakan kegiatan seru yang dapat dilakukan berdua di akhir pekan. Tentu saja demi memupuk kembali cinta yang hampir padam dibutuhkan usaha yang kuat, yang penting jangan patah semangat ya. Fighting !!
Masalah anduk itu, kayaknya dialamin banyak rumah tangga ya. Aku juga tadinya suka ngomel, etapi sejak pernah ngekost, terus ibu kostnya rajin banget, apa yang salah dari suaminya, dia perbaiki. Aku jadi terinspirasi.
BalasHapusPoinnya ada yang serem, jika pahala mita hangus. Naudzubillahimindzaalik ya, semoga kita termasuk istri yang bisa masuk surga dari pintu mana saja kelak di akhirat. Bahagia di dunia dan juga di akhirat.
Betul kak hrs sediakan waktu ya untuk menjaga hubungan pasutri..quality time nih penting banget spy hubungan pasutri tetap harmonis semoga samawa ya kak..
BalasHapusSaya sudah 15 thn menikah mba ais... hmm rasanya masih kayak manten anyar aja kok. soalnya bahagia kita yg ciptakan. Paham kl suami orgnya kaku, gak romantis (maklum anak teknik), tp saya yg berusaha luwes, mendekatkan diri, mencairkan gletsyer haha... akhirnya cinta pun insyaallah selalu hangat.
BalasHapusemang enggak mudah ya mba tinggal serumah dengan orang yang sama terus, kalo kita enggak pinter2 mah bisa-bisa ambyar hihi. maksih tipsnya mba, saya juga sama suami suka quality time biar tetap mesra wkwkw.
BalasHapusKalo saya selalu apa-apa cerita sama suami, nggak pernah curhat ke temen kalo ada masalah, jadi ya gitu juga suami, sudah terbiasa saling cerita. Ini juga penting, masalah komunikasi, kalo ada masalah, jangan dipendam
BalasHapuswaah pelajaran berharga nih buat saya yang masih belum nikah hahaha
BalasHapusGak di mana-mana sih Mbak, bahkan Umar bin Khattab ra di suatu riwayat pernah kena omel sama istrinya. Tapi beliau radhiyallahu 'anhu berkata bahwa ia memaklumi istrinya karena istrinya sudah sangat banyak membantu dan mendukungnya. Intinya memang kadang kita harus belajar untuk memahami satu sama lainnya
BalasHapusBerumah tangga itu tetap wajib quality time bersama mantan kekasih yang sudah jadi suami. Sehingga cinta tetap terjaga sampai kakek dan nenek
BalasHapusQuality time sama pasangan tuh emang penting banget sih, kak. Kadang jadi ajang mengeluarkan unek unek yang ga sempet diutarain. Asal kondisinya pas hehe. Kalo ga pas, malah kadang bisa bikin tambah memanas suasananya
BalasHapusYap, saya juga setuju banget kalau qtime pasutri itu harus diprioritaskan. Sesibuk apapun, harus disempat-sempatin. Karena barang ga dirawat aja bisa rusak apalagi hubungan #eaaa.
BalasHapusUdah berapa tahun Mba Ai? Semoga langgeng terus sampai kakek nenek ya. Hihii. Cinta itu seperti tanaman ya, harus disiram, dipupuk, dirawat biar umurnya panjang.
BalasHapusterimakasih kak, aku jadi punya bekal ilmu setelah aku meningkah haru bagai mana agar hubungan tidak hambar dan semakin tambah cinta dan sayang ke pasangan. Jujur aku belum ada pengalaman sama sekali tentan hal ini.
BalasHapusMenurut saya, menjaga cinta dalam pernikahan itu kuncinya tetep keterbukaan berkomunikasi. Menyampaikan unek2 juga pujian dengan cara yg etis supaya penerimaannya juga tepat. In sya Allah :)
BalasHapusKalo sekarang aku suka ngomelin anak kak 😅. Tapi suami jadi kesel liatnya. Hihi untungnya sekarang doi udah bisa mengimbangi kalo aku ngomel. Segera ngingetin aku, jadi sadar . Dan setelah 10 tahun menikah kita makin banyak cara biar hangat kembali. Masing-masing bisa meredam ego kak
BalasHapus